Monday, January 26, 2009

JALAN-JALAN CARI KAWAN...


"...Alhamdulillah, program Jalan-jalan Cari Kawan kelolaan HEWI PERKEPIS pada 23-24 Januari 2009 berjalan lancar dalam serba kekurangan dari pihak tuan rumah. Terima kasih buat sahabat seperjuangan yang mengisi ruang kosong di Hospital Betong untuk mendekati masyarakat dan menyuburkan da'wah...."


"...Program yang pada asalnya cuma ziarah biasa cadangan Hamas akhirnya terisi dengan pelbagai aktiviti yang menarik. Bermula dari ziarah adik-adik PERKEPIS di Kem PLKN Bukit Saban, seterusnya ziarah serta pemberian cenderahati kepada pesakit-pesakit di wad pesakit dalam Hospital Betong, ziarah ke kampung Chu di Saratok dan berakhir dengan "pillow talk" iaitu bicara perkongsian pengalaman bersama Dr. Mohd. Shahril Yong Abdullah..."

KEMBARA KUANTAN HEWI 2009 DILAPORKAN...


"....Alhamdulillah. Setinggi2 puja dan puji kupanjatkan pada ya Allah.KEMBARA KUA NTAN HEWI 2009 (KKH09) akhirnya melabuhkan tirai. Setelah sebulan lebih saya dan sahabat2 di Kuantan juga di Lembah Klang bertungkus-lumus, akhirnya inilah kembara kami. Kembara yang bermula jam 10.30 malam 23 Januari lepas membawa delegasi HEWI yang belajar sekitar Selangor seramai 19 orang. Tiba di Kuantan jam 2.30 pagi 24 Januari, kami ditemukan dengan HEWI dari UIAM Kampus Kuantan seramai 8 orang yang menjadi tuan rumah KKH09 kali ini. Penat perjalanan dari Selangor ke Pahang bertukar dengan rasa rindu antara satu sama lain. Inilah Hikmah Kembara (-: ...."


"....Aktiviti yang paling ditunggu2 adalah kembara ke Teluk Cempedak (TC). Petang itu agak berangin dan air laut juga sedang pasang. TC, pantainya agak panjang, pasirnya agak kasar sedikit. Ada juga pemandangan keluarga bahagia dan ada juga yang tidak sedap dipandang.Kami mencari kawasan yang sesuai. Mulanya kami berjalan agak jauh dari tumpuan orang ramai. Baru beberapa minit aktiviti pembahagian kumpulan dijalankan, kami diganggu oleh makhluk ini!! ..."



"...Suk ati rasa...bila bertemu dengan rakan-rakan seramai 19 orang daripada pelbagai kampus di Kuala Lumpur dan Selangor. Ya Allah...lega...tak mampu untuk dibayangkan dengan kata2...syukur...kerana mereka selamat sampai ke Kuantan kira-kira pada pukul 2.30 PAGI!!!Mungkin kerana keletihan, diriku tidak menahan mata yang mengantuk...tidak dapat tidak, diriku melelapkan mata sekitar 12 tengah malam. Ingatkan nak tunggu sehingga mereka sampai. Nampaknya, keletihan lebih menguasai diri...huhu...pada ketika itu, diri terbangun semula pada pukul 2++ kerana mendengar suara Kak Ayat dan Kak Zaiti yang bersedia untuk menjemput sahabat-sahabatku di Terminal..."


"...Petang itu, keseronokan kembali memuncak apabila kami hendak bertolak ke Teluk Cempedak...Lebih kurang 5-6 kereta yang menghantar para peserta ke tempat letak bas. Kerana dengan baslah (bas yang digunakan untuk pergi dan balik Kuala Lumpur-Kuantan) kami akan bergerak ke TC. Kegembiraan jelas terpancar di wajah mereka. Walaupun letih, namun angin pantai sungguh menyegarkan. Petang itu, telematch diadakan. Ramai...mungkin sebab cuti. Maka pada mulanya kami mencari kawasan yang lebih tenang daripada orang ramai. Untuk ke situ,kami perlu melalui satu jarak jambatan kayu...Sampai melihat alam sekeliling dan masyarakat yang ada di situ...Sampai sahaja di lokasi yang dihajati...Ju mula mengatur segala keperluan..."

Tuesday, January 20, 2009

WHEN HEWI BLASTED OUT...







"....The journey to Masterskill supposedly took approximately 2 hours, but because some circumstances, all of us arrived at 5.30pm. It was so grateful after meeting all of Atikah’s housemates. All of them were very friendly until at one stage I don’t know which one to entertain first. Having a very nice ‘Sup Manok’ (which I planned to cook them earlier but eventually it already cooked…huhu) with 11 persons there will not be forgetful...."
MORE STORIES ON:

Friday, January 16, 2009

ABA'AH? APA YA...?

5/31/2007 10:57:00 AM
Penulis: Rini
Kategori: Fiqh
Sumber: Nasihat Ulama Besar untuk Wanita Muslimah, Penyusun Syaikh Hamd bin Ibrahim al-Huraiqi, Pustaka Ibnu Katsir


Pertanyaan: Telah tersebar di kalangan wanita muslimah satu fenomena yang berbahaya berupa kebiasaan memakai aba’ah, yaitu busana yang menutupi tubuh hingga ke bahu dan menutupi kepala dengan maksud agar terlihat anggun dipandang. Aba’ah ini terlihat ketat, transparan sehingga terlihat bentuk dada dan tulang, dan mereka memakai busana ini karena ingin mengikuti mode atau karena ingin ketenaran. Bagaimana hukum memakainya? Apakah ini termasuk hijab yang disyariatkan? Dan apakah ini termasuk dari ancaman Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam dalam hadistnya:

“Ada dua golongan penghuni Neraka yang belum pernah aku lihat sebelumnya, yaitu suatu kaum yang membawa pecut kemudian dengan pecut itu mereka memukul manusia dan perempuan-perempuan yang berpakaian tetapi telanjang, jika berjalan berlenggak-lenggok, kepala mereka bagaikan punuk unta yang meliuk-liuk, mereka tidak akan masuk Surga dan tidak pula mendapat harumnya. sedangkan wangi Surga sudah dapat dicium dari jarak sekian dan sekian.”

Atas fatwanya, saya ucapkan Jazakumullah khairal jazza’.




Jawaban: Allah Ta’ala telah memerintahkan wanita muslimah untuk menutupi tubuh secara sempurna dengan hijab sebagaimana firman-Nya:

“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu, dan isteri-isteri orang mukmin: ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka’.” (QS. Al-Ahzab: 59)

Dan jilbab adalah kain panjang yang digunakan wanita untuk menutupi kepala dan seluruh anggota badannya seperti halnya misylah (pakaian kebesaran bangsa Arab bagi kaum prianya). Sedangkan aba’ah pada awalnya dipakai untuk kepala dan seluruh badan. Maka aba’ah termasuk penutup dan penghalang dari pandangan mata orang lain.

Firman Allah Ta’ala:

“Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal.” (QS. Al-Ahzab: 59)

Dan tidak diragukan lagi bahwa menampakkan bentuk kepala dan kedua bahu wanita merupakan daya tarik yang akan memancing pandangan orang lain, jika wanita muslimah memakai aba’ah yang hanya sampai bahu, maka sama seperti laki-laki karena menampakkan bentuk kepala, leher, dan bentuk bahu serta menjelaskan secara detail sebagian anggota tubuhnya seperti dada, punggung, dan lainnya. Ini semua merupakan sebab terjadinya fitnah, memancing pandangan orang lain, serta mendekatkan diri pada orang jahil walaupun ia termasuk wanita yang menjaga kehormatan diri. Atas dasar inilah, maka tidak boleh bagi seorang muslimah memakai aba’ah yang hanya menutup hingga bahu karena adanya larangan, dan dikhawatirkan masuk kepada ancaman Nabi shalallahu a’alaihi wasallam dalam hadist di atas.

Syaikh ‘Abdullah bin Jibrin
pada 27/8/1413 H.

SUMBER ASAL:www.pondok-muslimah.blogspot.com